TOPOGRAFI, SONDIR & BORING

SOIL INVESTIGATION For Civil Work

Bila ingin mendapatkan Pengukuran Topografi & soil test (Sondir, Boring, DCP) dapat hubungi:

Contac Person:  O812 760 5557 (YULY ASTUTY), 085265839921 (RIRIN)

SURVEY & TOPOGRAFI

Pengukuran topografi pada prinsipnya adalah pengukuran yang dilakukan
terhadap kenampakan topografi baik karena bentukan alam maupun bentukan
manusia yang kemudian direpresentasikan ke dalam gambar dua dimensi dengan
skala tertentu. Adapun pengukuran yang dilakukan dapat berupa pengukuran
sudut horizontal dan vertikal, pengukuran jarak, pengukuran beda tinggi serta
pengukuran azimut terhadap obyek yang diamati.

topo

STANDARD PENETRATION TEST /SPT

INTERNATIONAL REFERENCE TEST PRODUCERE (ISSMFE)

BOR MESIN/BORING/UJI SPT KEDALAMAN 19 METER, JALAN SEMBILANG PEKANBARU

Definisi  Uji SPT (ISSMFE 1988):  Adalah Pengujian kekuatan atau perlawanan tanah terhadap penetrasi sebuah tabung belah baja di dalam lubang bor. Penetrasi tabung belah SPT ini dilakukan dgn menjatuhkan palu seberat 63,5 kg pada sebuah bantalan (anvil) dgn tinggi jatuh sebesar  760 mm. Jumlah pukulan (nilai N) yg diperlukan utk memukul tabung belah tsb hingga diperoleh penetrasi sebesar 300 mm dari dasar lubang bor disebut perlawanan penetrasi SPT atau nilai “N” SPT. Dari tabung belah tsb juga dapat diperoleh contoh tanah terganggu untuk diidentifikasi.
6a915877-2ff0-4d5b-9d4d-831a478198d1
BORE MESIN/UJI SPT
Bor Mesin/Uji SPT Transmart Pekanbaru
Sondir & Peta Sondir (Interprestasi dan Aplikasinya untuk Perancangan Pondasi)

Sondir Rumah Dr. Ikwandi, Sp, Dv (Citra Land)

Sondir kapasitas 5 ton

PEKERJAAN SONDIR OLEH CV MOMENT AREA

ikwandi-4

Untuk kondisi lahan dengan tanah gambut mencapai 20-30 meter minimum menggunakan alat sondir dengan kapasitas 5 ton (dua engkol/ganda), dengan bacaan nilai qc bisa mencapai = 320 kg/cm2 (dimana dengan sondir ringan 2,5 ton hanya mencapai 220 kg/cm2).

DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)
UJI DCP OLEH TIM MOMENT AREA
Screenshot_9
Cara uji DCP (Dynamic Cone Penetrometer) merupakan suatu prosedur yang cepat untuk melaksanakan evaluasi kekuatan tanah dasar dan lapis fondasi jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedalaman galian tanah humus atau permukaan pada CBR 6% menggunakan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer).
Soil Test PLN Area Payakumbuh
pky-2

DSCN2237

CATATAN PENTING 1: KLASIFIKASI TANAH

CATATAN PENTING 2: NILAI “N” SPT

DSCN2234

CATATAN PENTING 3: PENYONDIRAN & NILAI qc

CATATAN PENTING 4: JARAK TITIK SOIL TEST

PENGEBORAN DI PANTAI : memasang perancah bisa mencapai kedalaman maksimum 8 meter.

bor

tabung belah

TABUNG BELAH SPT

ISSMFE merekomendasi:
Tabung belah harus terbuat dari baja yang diperkeras (hardened steel), dgn kedua permukaan luar dan dalam yg halus.
Diameter luar berukuran 51 + 1 mm dan diameter dalam 35 + 1 mm, panjangnya minimal 457 mm.
Ujung bawah SPT dilengkapi dgn sepatu pancang (driving Shoe) sepanjang 76 + 1 mm dgn diameter luar dan dalam yg sama dgn tabung belah , serta bahan yg sama dgn tabung belah.

UJI SONDIR

Sejarah Uji Sondir

—Teknik pendugan lokasi atau kedalaman tanah keras dengan suatu batang telah lama dipraktekan sejak zaman dulu.
—Versi mula-mula dari teknik pendugaan ini telah dikembangkan di Swedia pada tahun 1917 oleh Swedish State Railways dan kemudian oleh Danish Railways tahun 1927.
—Karena kondisi tanah lembek dan banyaknya penggunaan pondasi tiang, pada tahun 1934 orang-orang Belanda memperkenalkan alat sondir sebagaimana yang kita kenal sekarang (Barentseen, 1936).
—Metode ini kemudian dikenal dengan berbagai nama seperti: Static Penetration Test atau Quassi Static Penetration Test, Duch Cone Test dan secara singkat disebut sounding saja yang berarti pendugaan.
—Di Indonesia kemudian dinamakan sondir yang diambil dari bahasa Belanda.

DSCN7587 DSCN7589

Penggunaan Sondir untuk berbagai keperluan di Jepang
(sumber: Muromchi, 1981)

—Menurut Muromachi (1981), di Jepang aplikasi sondir dibedakan atas 8 kategori dengan penggunaan terbesar adalah untuk melakukan korelasi dengan kuat geser tanah dan penentuan profil tanah terhadap kedalaman.
—Prosentase aplikasi sebagai berikut:
1.Membandingkan qc dengan qu  51%
2.Mengukur kuat geser tanah lembek  48%
3.Menentukan propfil kuat geser tanah lembek  46%
4.Mengevaluasi hasil pemadatan tanah  37%
5.Mengevaluasi hasil perbaikan tanah  34%
6.Membandingkan qc dan N-SPT untuk desain  34%
7.Menentukan kedalaman pemancangan tiang  25%
8.Mengevaluasi kemampuan tanah untuk lalu-lintas  25%

DSCN7601

DSCN0173

hub kons tanah

DSCN0174   DSCN3772

%d bloggers like this: