Kapan Likuifaksi Terjadi?


 

             Kita lihat dulu apa likuifaksi itu! Tanah, sesuai dengan karakteristiknya, memiliki masalah masing-masing. Pada tanah jenis lempung, daya dukung dalam memikul beban serta penurunan, baik dari segi besar penurunan maupun lama waktu konsolidasi, merupakan dua hal yang paling perlu diperhatikan pada suatu perancangan detail suatu infrastruktur. Sedangkan pada tanah yang tidak memiliki kohesi seperti pasir, likuifaksi merupakan potensi masalah yang akan menimbulkan kerusakan dan kemampuan layan dari suatu infrastruktur. Runway dan taxiway merupakan bagian terpenting dari suatu bandara. Kedua elemen ini memerlukan perencanaan yang sangat matang baik dari segi kekuatan maupun kemampuan layan, termasuk dari segi geoteknik.

Agar lebih jelas lagi, kita pahami ikuti lagi yang astu ini! Lain halnya dengan tanah lempung, tanah pasir cenderung memiliki daya dukung yang besar dalam memikul beban dan tidak mengalami konsolidasi. Namun tanah pasir memiliki potensi masalah lain yang juga perlu diperhatikan, salah satunya adalah likuifaksi. Likuifaksi yang dipengaruhi oleh muka air tanah, distribusi ukuran partikel serta besar tegangan yang bekerja pada tanah dapat dianalisis dengan berbagai metode. Salah satu metode yang cukup sederhana namun telah mencakup semua faktor yang dapat menyebabkan likuifaksi seperti faktor muka air tanah, gempa dan tegangan serta ketahanan tanah, adalah metode Simplified Procedure yang diperkenalkan oleh Seed dan Idriss (1971).

Bagaimana mendesain dengan mempertimbangkan terhadap faktor likuifaksi? Salah satu dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran yang disebut dengan likuifaksi. Likuifaksi pada umumnya terjadi pada tanah pasir yang bergradasi buruk. Bila menjumpai tanah seperti ini di suatu di wilayah pembangunan bangunan teknik sipil, maka perlu diadakan analisis terhadap potensi likuifaks, hal ini menjadi hal penting dilakukan dalam perencanaan bangunan teknik sipil tersebut. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi terjadinya likuifaksi pada lokasi pembangunana tersebut sebelum dilakukannya ground treatment, sehingga diharapkan hasilnya dapat dijadikan masukan atau pertimbangan bagi pemerintah, instansi terkait, dan pihak yang terkait. Analisis terhadap likuifaksi dilakukan dengan mengumpulkan data sejarah gempa yang pernah terjadi dan data lapisan tanah yang terdapat di lokasi pembangunan. Dari data tersebut dapat dihitung besar nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) dan Cyclic Resistant Ratio (CRR) pada daerah itu. Dengan menghubungkan nilai – nilai tersebut pada grafik yang dikemukakan oleh Seed et al, dapat ditentukan lapisan – lapisan tanah yang akan terlikufaksi pada saat terjadi gempa.***

 

%d bloggers like this: