Apa Puting Beliung Itu?


Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.

Dosen Teknik sipil UIR

          Pekanbaru dikejutkan oleh angin Puting Beliung berkecepatan 40 knot yang disertai hujan lebat (Riau Pos, Sabtu 6/10-2007). Musibah ini telah mengakibatkan beberapa atap rumah warga, atap sekolah, dan kubah masjid beterbangan. Menurut Kepala Kelompok Analisa badan meteorologi dan Geofisika, kecepatan angin saat itu tercatat mencapai 40 knot. Dengan kondisi kecepatan angin seperti ini, memang dapat menimbulkan puting beliung di sejumlah daerah.

Apa Puting Beliung itu? Indonesia mempunyai ribuan pulau kecil hingga yang terbesar, beberapa teluk dan selat, serta danau dan bukit-bukit, sehingga kondisi ini ikut berperan terhadap pembentukan pola cuaca di Indonesia, oleh karena itu pengaruh yang dominan tehadap pembentukan dan perubahan cuaca di Indonesia lebih pada faktor lokal atau faktor topografi suatu daerah, sementara pengaruh dalam skala global adalah sebagai pengganggu pengaruh lokal.

Menurut Drs. Achmad Zakir, AhMG, (dan beberpa pakar, Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik). Cuaca dalam skala yang sempit sebut saja dalam skala 5  sampai 10 km atau bahkan sampai dengan 50 km sangat sulit diprediksi, apalagi untuk memprediksi cuaca seperti putting beliung yang mempunyai cakupan hanya 3 – 5 km denga kejadian yang relatig singkat akan lebih sulit lagi karena dari pengamatan model baik dari TLAPS, Synergie system dan model lainnya tidak tercover, ftaslanya model-model tersebut mempunyai resolusi antara 0, 375 sampai dengan 1 derajat atau antara 40 – 110 km, sehingga tidak mungkin terlihat dari model tersebut.

Sebutan Tornado atau badai sering membingungkan masyarakat dan menakutkan karena ketidak tahuan akan pengetahuan tentang fenomena alam tersebut. Tornado memang mempunyai daya rusak yang hebat, akan tetapi kejadian tornado tergantung dari skalanya sementara di Indonesia tornado memang ada akan tetapai hanya pada skala F0 dan F1 atau sering dikenal dengan Puting Beliung, Angin puyuh, angin ribut atau angin leysus. Referensi dari Tulisan terdahulu oleh Achmad zakir (Sub bid Infomet Publik, Puting Beliung 2006), menyatakan bahwa angin  puting beliung berbeda dengan badai tropis, kejadiannya berasal dari sel awan tunggal dan lebih sering terajdi pada musim pancaroba atau pada musim penghujan jika pada periode musim penghujan diikuti dengan udara panas 3 hari atau  pada hari sebelumnya.

Apakah Tornado sama dengan Putting beliung? Jawabnya ya, perbedaannya hanya pada penyebutan dan skala intensitas Tornado, di Indonesia Tornado dikenal dengan sebutan angin Puting Beliung atau angin leysus, yang berbeda adalah dalam skala intensitasnya saja, di Indonesia tornado hanya pada skala F0 dan F1. Berikut ini dapat Anda lihat penjelasan skala tornado.

Pada skala F0 dengan perkiraan kecepatan angin (MPH) kurang dari 73 MPH, dengan tipe kerusakan; Kerusakan ringan. Beberapa kerusakan pada cerobong asap; dahan pohon patah ; pohon-pohon berakar dangkal terdorong; papan- papan penunjuk rusak. Pada skala F1 dengan perkiraan kecepatan angin (MPH) dari 73-112 MPH, dengan tipe kerusakan; Kerusakan sedang. Atap rumah berhamburan; rumah semi-permanen bergeser. Pada skala F2 dengan perkiraan kecepatan angin (MPH) dari 113-157 MPH, dengan tipe kerusakan; Kerusakan yang signifikan. atap rumah kayu rusak; rumah semi-permanen roboh; mobil terbalik; pohon besar tercabut; misil ringan terpicu; mobil terangkat dari permukaan tanah.

Berikutnya. Pada skala F3 dengan perkiraan kecepatan angin (MPH) dari 158-206 MPH, dengan tipe kerusakan; Kerusakan berat. Atap dan dinding rumah permanen roboh; kereta api terbalik; sebagian besar pohon di hutan tercabut; mobil besar terangkat dan terlempar dari permukaan tanah. Pada skala F4 dengan perkiraan kecepatan angin (MPH) dari 207-260 MPH, dengan tipe kerusakan; Kerusakan hebat. Rumah permanen terangkat; bangunan dengan pondasi semi-permanen terlempar;misil besar terpicu; mobil dan benda berat lainnya terlempar beterbangan.

Tingkat kerusakan terakhir yang amat dasyat adalah F5. Pada skala F5 dengan perkiraan kecepatan angin (MPH) dari 261-318 MPH, dengan tipe kerusakan; Kerusakan sangat hebat. Rumah dengan kerangka yang baik pondasinya terangkat dan tersapu; Misil berukuran besar beterbangan di udara hingga 100 meter; pohon beterbangan; fenomena luar biasa lain akan muncul.

Pertanyaan tentang tornado

Pengertian tornado? Menurut Kamus Meteorologi (AMS 2000), tornado adalah “ suatu kolom udara yang berputar dengan kencang, timbul dari awan cumuliform atau dari bagian bawah awan cumuliform, dan sering (tidak selalu) tampak seperti funnel cloud.” Dengan kata lain, sebuah vorteks yang diklasifikasikan sebagai tornado, harus terhubung dengan permukaan tanah dan dasar awan. Ahli meteorology belum menemukan cara yang mudah untuk mengklasifikasi dan mendefinisikan tornado. Contohnya, tidak ada perbedaan yang jelas antara mesosiklon (sirkulasi badai guntur induk) di permukaan dengan tornado lemah yang besar. Sudah diketahui bahwa funnel pada tornado tidak tampak. Juga, pada kecepatan berapa dari awan ke permukaan tornado berawal.

Bagaimana tornado terbentuk? Sebagian besar tornado yang merusak dan mematikan disebabkan oleh supersel, yaitu badai guntur yang berputar dengan sirkulasi yang teratur yang disebut mesosiklon. Supersel juga dapat menimbulkan hujan es yang merusak, angin kencang non-tornado, kilat, dan banjir tiba-tiba. Pembentukan tornado umumnya dapat dilihat pada hal- hal yang terjadi pada skala badai, didalam dan sekitar mesosiklon. Pertumbuhan tornado berhubungan dengan perbedaan temperature pada di tepi massa udara turun (downdraft) yang berada di sekitar mesosiklon (downdraft oklusi). Studi pemodelan secara matematis tentang pertumbuhan tornado juga mengindikasikan tornado dapat terjadi tanpa pola temperature tersebut; bahkan kenyataannya, variasi temperatur yang teramati sangat kecil pada beberapa tornado yang menyebabkan kerusakan hebat dalam sejarah yakni pada 3 Mei 1999.

Dari arah mana tornado datang? Dapat terjad kapan saja tiap tahunnya, dapat terjadi dimana saja diseluruh tempat di dunia, namun pada daerah-daerah lintang tinggi terjdinya biasanya pada musim semia atau musim panas, di Amerika tornado dapat terjadi pada pukul 15 s.d 21 LT, di Indonesia lebih banyak disekitar Sumatera dan Jawa (lihat tabel frekuensi puting beliung).

Apakah hujan es selalu terjadi sebelum tornado? Hujan?Kilat? Karakteristik hujan, angin, kilat, dan hujan es menurut pengamat bervariasi dari badai yang satu dengan badai yang lain, dari jam ke jam, dan bahkan dari arah gerakan badai. Hujan es berukuran besar dapat mengindikasikan badai guntur yang tidak biasa, dan dapat saja terjadi sebelum tornado. Hujan es, atau bentuk lain apapun dari presipitasi, kilat bukanlah prediksi tepat akan terjadi tornado.

Frekuensi kejadian Angin Puting Beliung tahun 2006. Frekuensi kejadian putting beliung dibawah ini adalah hasil pengolahan data yang tercatat melalui media cetak, sehingga dalam analisa dan pengolahan data berdasarkan data yang tersedia, namun demikian datatersebut sudah menjelaskan frekeunsi kejadai angin putting beliung di Sumatera dan Jawa. Dari catatan kejadiaan angin putting beliung pada tahun 2006 di Sumatera dan Jawa, frekuensi kejadian putting beliung lebih sering pada bulan Nopember disaat memasuki musim penghujan sedang disaat memasuki musim pancaroba lebih sering pada bulan Maret.

Dapat disimpulkan. Di Indonesia istilah Tornado disebut dengan Angin Puting Beliung tatau angin Puyuh/rebut atau juga angina Leysus, dengan skala Intensitas Fujita pada skala F0 dan F1. Frekuensi kejadian Putting beliung pada tahu 2006 di Sumatera dan Jawa lebih sering bulan Nopember yaitu pada saat memasuki  musim penghujan dan bulan Maret pada saat memasuki musim kemarau. Kejadian angin Putting beliung atau Tornado lebih sering pada siang atau sore hari. ***

%d bloggers like this: