Rehabilitasi Mempertahankan Umur Jembatan


(Benarkah Siak II Bisa Bertahan 30 Tahun Lagi?)

 

Komentar ini telah dimuat di Mingguan SINAR Riau

            Padi ini (18/3) hampir semua Head Line News media cetak Kota Pekanbaru memberitakan isu Siak I dan II rubuh.Kadis miring ini juga yang membuat Kadis PU langsung turun ke bawah jembatan, melihat kondisi jembatan.

            Dibalik isu ini, yang menarik disini adalah ungkapan Kadis PU bahwa Siak II Aman 30 tahun lagi.Meskipun kondisi badan jembatan ini mengalami kerusakan, Dinas Kadis PU Riau yakin jembatan tersebut masih aman hingga 30 tahun ke depan. Pasalnya jembatan ini dibangun dengan daya tahan 50 tahun, sementara usia jembatan baru 20 tahun. Walaupun memang diakui pihak Dinas PUN Riau bahwa pelat lantai Jembatan Siak II ini mulai rusak karena banyaknya kendaraan yang melaluinya.

            Apakah benar Jembatan Siak II masih tetap akan bertahan sampai 30 tahun kedepan? Jawabannya “Mungkin (bukan pasti)” itupun bila dilakukan perawatan rutin termasuk rehabilitasi terhadap bagian-bagian yang rusak. Tetapi, jembatan ini pasti tidak akan bertahan 30 tahun lagi bila tidak dilakukan tindakan perawatan dan rehabilitasi secara berkala. Umur rencana memang 50 tahun, tetapi bagaimana dengan pelat lantai yang sudah mulai rusak itu?

            Secara umum semua bangunan sipil (bukan hanya Jembatan Siak II) dirancang untuk sesuai fungsi/tujuan dengan mengindahkan persyaratan-persyaratan kekuatan, kekakuan, kestabilan, daktilitas dan ketahanan terhadap kondisi lingkungan. Namun setelah bangunan berdiri (termasuk Jembatan Siak II), terjadi kerusakan yang berakibatkan persyaratan-persyaratan tersebut tidak terpenuhi lagi.

            Kerusakan bisa saja terjadi sejak awal jembatan ini beroperasi yang disebabkan oleh perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang kurang baik, maupun setelah jembatan dioperasikan yang disebabkan antara lain karena serangan secara fisik, kimia, overloading, penurunan pondasi, gempa, dan lain sebagainya. Secara langsung maupun tidak, kerusakan akan menyebabkan degradasi kekuatan yang mempengaruhi kinerja struktur secara keseluruhan.

Jika jembatan tidak segera ditangani perbaikan atau perkuatannya, kerusakan akan berlanjut lebih parah lagi. Agar bagian jembatan yang rusak dapat terus difungsikan, diperlukan tindakan rehabilitasi yang dapat berupa (retrofit) atau perkuatan (strengthening). Pertahankanlah Umur Rencana jembatan dengan merehabilitasinya secara berkala.

Secara umum, semua bangunan pasca konstruksi cepat atau lambat mengalami kerusakan. Semakin lama waktu penanganan perbaikannya, semakin tinggi biaya yang dibutuhkan. Dengan waktu penanganan perbaikan yang tepat, akan didapatkan keungtungan secara ekonomi. Agar didapatkan biaya bangunan yang optimal, jembatan yang direncanakan sedemikian rupa, sehingga penanganan perbaikan dan perkuatan elemen-elemen struktur tidak dilakukan secara bersamaan/keseluruhannya, tetapi dilakukan bagian per bagian.  

             Misalnya perbaikan Jembatan Siak II, dimana pondasi dan rangka batangnya telah dirancang untuk dapat memenuhi waktu layan sampai 50 tahun. Kekuatan pelat lantai dan rangka menurun disebabkan oleh overloading , kerusakan beton dan korosi baja. Dalam rentan waktu 50 tahun dilakukan beberapa kali perbaikan dan perkuatan lantai kendaraan. Dalam praktek sering terjadi kerusakan pelat lantai lalu lintas karena retak, korosi baja, aus dan lain-lain.

            Perbaikan atau perkuatan pelat lantai ini tidak dapat dilakukan sekehendak, karena dibatasi oleh beban mati maksimum yang mampu dipikul gelagar dan oleh rangka jembatan. Sehingga dalam kurun waktu tertentu, pelat lantai perlu diperbaiki, sedangkan gelagar tidak perlu. Perbaikan priodik juga berlaku untuk bagian lain, misalnya angkur-angkur perletakan, tiang sandaran dan sebagainya.

            Pada kesempatan ini, penyebab umum terjadinya kerusakan pelat lantai jembatan struktur beton bertulang. Hal ini perlu diketahui, sebelum dilakukan tindakan perbaikan/perkuatan. Secara umum kerusakan struktur beton pelat lantai jembatan existing ini bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain: Kesalahan perencanaan, pelaksanaan dan pengoperasian; penurunan kinerja material dan elemen struktur karena umur atau masa layan; perubahan fungsi yang menyebabkan terjadi overloading, pengaruh eksternal seperti banjir gempa dan lain-lain.

Harapan kita Dinas PUN Riau bisa melakukan perbaikian secara berkala umunya pada struktur jembatan dan khususnya terhadap pelat lantai Jembatan Siak II yang rusak, agar jembatan ini benar-benar masih bisa bertahan sampai 30 tahun ke depan. Semoga. ***

%d bloggers like this: