Dinding Penahan Tanah Basement


(Pembuatan Soldier-pile)

 

 

 

Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.

Praktisi  HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia)

 

             Pertanyaan: Kepada yang terhormat Pengasuh Rubrik. Dalam melaksanakan basement suatu bangunan gedung kita selalu dihadapi dengan persoalan dewatering, longsor dan soil problem lainnya. Mohon jelaskan teknik atau metode pelaksanaan dinding penahan tanah pada basement, dan bagaimana metode pelaksanaan soldier-pile dan syarat-syarat teknis apa saja yang harus dipenuhi, serta teknik pengecorannya.   

Jawab:

Pembuatan dinding basement ini pada dasarnya adalah juga merupakan diniding penahan tanah, yang sekaligus dapat berfungsi untuk dewatering dan penahan gaya horizontal untuk pelat lantai basement. Pembuatan dinding basement dengan bored-pile dari beton yang diselingi dengan bored-pile dari bentonite, yang disebut contiguous-pile atau ada yang menyebut soldier-pile, atau dapat juga dengan cara seperti pelaksanaan diaphragm-wall. (Amien Sajekti dalam bukunya Metode Kerja Bangunan Sipil)

Pembuatan dinding basement dengan bored-pile beton dan bentonite, dengan cara slang-seling. Bored-pile diisi dengan bentonite, sebelum bentonitenya terlalu keras, di antaranya harus segera dibor untuk diselingi dengan bored-pile yang diisi dengan beton. Untuk menghindari longsornya tanah yang terlalu banyak sewaktu pengeboran, cara pengeboran dari bored-pile yang sejenis, dibuat dengan cara loncat selang satu titik bored-pile yang sejenis pula. Kedalaman dan diameter dari bored-pile tergantung dari perhitungan kekuatan, berdasarkan ketinggian basement, jenis tanah, dan perkiraan beban horizontal yang ada dari bangunan disebelahnya.

Cara lain untuk pembuatan dinding penahan tanah pada basement, adalah seperti pembuatan diaphragm-wall dengan metode kerja pelaksanaannya, yaitu dengan penggalian dan pengecoran betonnya loncat selang selebar clam-shell. Untuk menjaga longsornya tanah, lubang galian diisi dengan bentonite cair dengan permukaan air tanah yang ada. Cairan bentonite akan membentuk lapisan di permukaan tanah galian dan juga cairan bentonite akan selalu menekan ke permukaan tanah galian, karena posisi permukaan cairan bentonite selalu dibuat lebih tinggi dari permukaan air tanah yang ada. Beton yang akan digunakan dengan slump yang tinggi atau sangat encer, karena di dalam tanah tidak mungkin lagi untuk memadatkan. Shingga perlu menggunakan beton dengan kandungan semen yang lebih banyak. Tetapi sekarang sudah ada admixture yang berfungsi sebagai platizer, sehingga beton mempunyai warkability yang sangat tinggi, dengan tidak menurunkan kekuatan betonnya.